Dinas Bina Marga DKI Fokus Daur Ulang Jalan
Dinas Binamarga DKI akan merecyling atau mendaur ulang struktur pondasi sejumlah jalan di ibu kota yang kerap rusak karena tidak mampu menahan beban. Beberapa ruas jalan yang bakal direcyling tahun ini di antaranya Jl HR Rasuna Said, Jl Pemuda, Jl Pramuka, Jl Kyai Caringin dengan alokasi anggaran dari APBD 2015 senilai Rp 60 miliar.
Recyling itu jalan kita daur ulang. Pondasi jalannya kita garuk sampai setebal kurang lebih 30 cm, kita tambah semen, baru kita lapis layer
Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan Dinas Bina Marga DKI, Sukowibowo mengatakan, perbaikan titik jalan rusak pada tahun ini lebih difokuskan pada kegiatan recycling atau daur ulang. Di mana struktur pondasi jalan yang sudah ada (exisiting) akan dibongkar hingga sedalam kurang 30 cm lalu dilapis ulang (dilayer).
Butuh Tiga Tahun untuk Bebas Jalan Berlubang"Recyling itu jalan kita daur ulang. Pondasi jalannya kita garuk sampai setebal kurang lebih 30 cm, kita tambah semen, baru kita lapis layer," ujar Sukowibowo di Balaikota, Kamis (15/1).
Suko menjelaskan, teknis pengerjaan recycling jalan intinya merombak kontruksi bawah jalan lalu mengupgrade total lapisan di atasnya tanpa harus meninggikan jalan.
"Jadi ga ada peninggian, pondasinya kita perbaiki, paling kita tambah lapis nanti 7 cm," ucapnya.
Dikatakan Suko, kegiatan recycling jalan akan diprioritaskan di ruas jalan arteri yang kondisi struktur jalannya telah rusak dan bergelombang. Misalnya, Jl HR Rasuna Said, Jl Pemuda, Jl Pramuka dan Jl Kyai Caringin .
"Kita ambil jalan arteri yang kondisi strukturnya sudah rusak dan bergelombang. Seperti di Jalan Pemuda, itu kan sudah mulai sliding. Jalan seperti ini yang kita recycling," tuturnya.
Menurut Suko, dengan pola perbaikan daur ulang, ketahanan atau umur jalan rusak yang diperbaiki ditargetkan dapat mencapai lima tahun. Pondasi jalan yang diperbaiki dan dilayer juga lebih kuat menahan beban di atasnya.
Proses pengerjaan recycling jalan itu sendiri menunggu pencairan dana APBD DKI 2015 yang sampai kini belum disahkan.
"Kita cuma disediakan kurang lebih Rp 60 miliar untuk recyling. Sekarang belum berjalan karena anggaran kita kan belum disahkan," tandasnya.